
Penjelasan Tentang Penyakit Sesak Napas
Sesak napas atau dispnea merupakan suatu kondisi gangguan pernapasan yang terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup banyak udara ke paru-paru.
Kondisi ini sering kali muncul dengan sensasi yang membuat tubuh seakan membutuhkan udara lebih banyak, dada menyempit, serta merasa tidak berdaya.
Selain itu, melakukan aktivitas yang sangat berat, suhu yang ekstrem, dan berada pada titik ketinggian tertentu bisa menyebabkan sesak napas bagi orang yang sehat.
Namun, sesak napas juga bisa menjadi pertanda berbagai masalah kesehatan yang serius. Sesak napas pada anak bisa ditandai dengan napas anak yang terlihat cepat.
Apabila anak Anda mengalami tanda-tanda atau gejala sesak napas, terlebih lagi jika kondisi tersebut datang secara tiba-tiba dan parah, segera periksakan diri ke dokter.
Ciri-Ciri Anak Mengalami Sesak Napas
Napas Tidak Teratur
Ciri bayi sesak napas dapat ditandai dengan napas cepat atau pendek dan tidak teratur. Bayi bisa dikatakan bernapas terlalu cepat saat ia frekuensi napas mencapai lebih dari 60 kali per menit.
Kondisi ini dapat berlangsung hanya sementara, misalnya karena kepanasan atau menangis terus menerus.
Sementara itu, jika frekuensi napas tidak kunjung menurun, maka tandanya ada masalah kesehatan serius yang perlu segera ditangani.
Retraksi
Retraksi adalah kondisi ketika area pada tulang rusuk, di bawah tulang dada atau di atas tulang selangka tampak tertarik ke dalam ketika tubuh berusaha keras untuk menarik napas. Ini akan membuat bayi terlihat seperti sulit bernapas.
Lubang Hidung Melebar
Ciri bayi sesak napas berikutnya dapat terlihat dari lubang hidung yang melebar. Ini dapat menunjukkan bayi kesulitan menghirup udara yang cukup sehingga lubang hidungnya melebar setiap kali menarik napas.
Batuk
Batuk atau tersedak dapat disebabkan karena bayi terlalu cepat minum. Namun jika kondisi ini terjadi terus-menerus maka bisa menandakan adanya masalah pernapasan.
Mengi
Mengi adalah suara napas yang terdengar seperti siul dan biasanya muncul saat menarik napas. Suara itu berasal dari dada dan bukan dari hidung atau tenggorokan. Ini bisa terjadi jika bayi sesak napas akibat bronkiolitis, asma atau infeksi virus.
Mendengus
Bayi sesak napas juga dapat membuat suara dengusan sebagai usaha menjaga udara di paru-paru untuk membantu meningkatkan kadar oksigen. Bayi juga mungkin membuat suara lain seperti erangan atau desahan saat menghembuskan napas untuk tujuan yang sama.
Kulit Membiru
Kulit yang membiru atau disebut sianosis bisa menjadi ciri bayi sesak napas yang sudah parah. Kondisi ini terjadi akibat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Selain masalah pernapasan, kondisi ini juga bisa terlihat pada bayi dengan kelainan jantung.
Cara Pencegahan Penyakit Sesak Napas Pada Anak
Jangan panik
Cara mengatasi sesak napas pada anak yang pertama adalah jangan sampai panik. Perasaan panik kita justru akan membuat si anak merasa semakin cemas dengan apa yang dialaminya. Maka dari itu, sebisa mungkin ajak anak untuk berbicara dan mengalihkan perhatiannya dari sesak napas tersebut. Kamu juga dapat memberikan air putih hangat untuk menenangkan perasaan si anak.
Cari tempat yang nyaman
Jika anak kamu sesak napas, segera cari tempat yang paling nyaman untuknya. Bila diperlukan, bawa si anak ke tempat tidur atau ruangan manapun, yang dapat membuat anak berisiterahat dengan tenang. Karena dengan suasana yang nyaman dan tenang, dapat membantu mengembalikan kondisi anak dari gangguan sesak napas.
Sandarkan atau atur posisi duduk anak
Jika sudah mendapatkan tempat yang nyaman untuk anak, maka segera posisikan anak dengan keadaan duduk atau setengah duduk. Usahakan untuk menyandarkan anak di bantal
Longgarkan pakaian dan pijat
Cara mengatasi sesak napas pada anak berikutnya dengan melonggarkan pakaian si anak dan memijatnya. Hal ini dilakukan agar anak kamu bisa merasa lebih lega dan lebih leluasa saat bernapas. Setelah itu, kamu dapat memijitnya dengan perlahan di daerah syaraf paru-paru yang terletak di atas jempol kaki, atau lebih tepatnya di antara jempol dan jari telunjuk di kaki.
Bila dirasa perlu, kamu dapat memberikan salbutamol pada anak untuk meringankan sesak napasnya. Namun, jika setelah diberikan salbutamol keadaannya masih belum membaik, maka sebaiknya kamu segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan pertolongan yang lebih tepat.
Biaya Pengobatan Penyakit Sesak Napas Pada Anak
Rontgen dada dilakukan untuk memeriksa adanya gangguan yang timbul di daerah dada. Misalnya, masalah paru-paru, saluran pernafasan, serta gangguan jantung. Biaya rontgen dada di puskesmas berkisar antara Rp65 ribu – Rp100 ribu, dan Rp145 ribu – Rp300 ribu di rumah sakit.
Cara Mencegah Kebocoran Keuangan
MENCEGAH LEBIH MURAH DIBANDING MENGOBATI
Kata bijak
Seperti yang kita ketahui bahwa anak merupakan hal yang berharga di dalam kehidupan keluarga Anda. Dan momen sakit , sebagai orang tua yang baik, Anda menginginkan perawatan yang baik dan cepat di rumah sakit.
Kita tidak bisa memastikan kondisi keuangan keluarga selalu ready untuk membiayai pengobatan si kecil. Maka dari itu, baiknya milikilah asuransi kesehatan untuk Anda . Apakah ada asuransi kesehatan yang terjangkau dan murni?
Ada. Perkenalkan Mi Ultimate Health Care yang mana preminya hanya 400 ribuan per bulan untuk balita Anda tetapi bisa mengcover semua tagihan kesehatan anak Anda. Yuk perhatikan tabel berikut.





Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!